Tasifeto Timur – Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus didampingi Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens melakukan panen cabai merah di Dusun Matitis, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Sabtu (06/04/2024).
Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus pada kesempatan itu mengapresiasi hasil kerja Kelompok Tani Maju Bersama Desa Manleten. Menurutnya, hal ini patut dicontoh oleh petani lainnya dengan memanfaatkan sumberdaya air yang ada disekitar.
“Walaupun lahan yang diolah hanya seluas 10 are namun bisa dikembangkan tanam cabai yang sudah menghasilkan uang senilai Rp.14 juta dalam 5 kali panen. Usaha ini cukup membantu petani disaat tanaman jagung dan padi mengalami kegagalan,” ungkap Bupati Belu.
Bupati Belu juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kelompok Tani Maju Bersama yang sudah mengembangkan tanaman hortikultura di daerah ini pada saat tanaman padi dan jagung alami kegagalan.
“Petani seperti ini yang harus kita dukung dan bantu agar ke depan mereka bisa bekerja lebih baik lagi. Lahannya tidak terlalu luas tetapi meraup belasan juta rupiah. Ini bisa kita duplikasi di beberapa tempat sehingga membantu masyarakat keluar dari kesulitan ekonomi,” katanya.
Bupati Taolin menambahkan dengan menanam tanaman hortikultura petani dapat membantu menekan angka inflasi di NTT khususnya di Kabupaten Belu. Sebagian wilayah Kabupaten Belu adalah sentra produksi tanaman hortikultura, hal ini juga dapat menekan angka inflasi di NTT, termasuk kita ekspor ke Timor Leste.
“Kehadiran kita disini adalah untuk memotivasi para petani, sekaligus
mendengarkan keluhan tentang kebutuhan mereka. Disini masih dibutuhkan pompa air dan pupuk sesuai permintaan masyarakat. Mudah-mudahan masalah yang masyarakat hadapi bisa teratasi demi mewujudkan masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif,” ujar Bupati Agus Taolin.
Bupati Agus Taolin berharap agar pada musim tanam kedua (MT2) nanti, bisa memberikan hasil yang baik agar para petani tidak lagi mengalami ancaman rawan pangan.
Di musim tanam pertama (MT1) ini kita mengalami kegagalan hampir 90%, tetapi Puji Tuhan untuk tanaman jagung sebagian besar berhasil. Karena itu di MT2 ini kita harus bekerja lebih keras lagi.
“Saya minta kepada para penyuluh lapangan untuk bekerja ekstra membantu petani dilapangan, agar pada MT2 ini walaupun hanya 50% terpenuhi namun sudah bisa mengatasi kemungkinan adanya ancaman rawan pangan di Kabupaten Belu,” sebut Bupati Agus Taolin. (Prokopimbelu).