Atambua – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Atambua menyambut antusias kehadiran Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Rabu (28/02/2024). Kehadiran orang nomor satu Belu di lingkungan LP Atambua ini untuk melakukan panen perdana jagung manis dan jagung pulut hasil kerja WBP.
Bupati Belu bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Belu, Johanes Andes Prihatin, SE., M.Si tiba di Lapas Atambua pukul 15.00 Wita, disambut dengan tarian selamat datang oleh WBP. Bupati dan Sekda Belu juga mendapat sambutan hangat dari Kalapas Atambua, Bistok Oloan Situngkir bersama jajarannya yang ditandai dengan pengalungan kain adat.
Pelaksanaan panen perdana ini merupakan ajang untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan buah tangan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang mengikuti program pembinaan tidak hanya di bidang pertanian tetapi juga pada bidang perkebunan, perikanan dan peternakan.
Panen jagung tersebut dilakukan usai Bupati Belu melakukan audiens dengan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan juga penyerahan bingkisan sembako, bola kaki, futsal dan bola Volly.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus menyampaikan apresiasi kepada Kepala Lapas Kelas IIB Atambua, Bistok Oloan Situngkir bersama jajaran yang telah bekerja keras membina warga binaan di Lapas Atambua untuk bisa mengolah lahan pertanian dengan menanan jagung.
“Mengolah lahan pertanian (Kebun dan Sawah, Red) seluas 12 hektar ini adalah hasil kerja yang luar biasa. Hari ini kita buktikan dengan melakukan panen jagung, minimal 5-6 ton per hektar, karena tanahnya
sangat subur, walaupun masih kekurangan air,” ungkap Bupati Belu.
Bupati Belu juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Belu melalui instansi terkait akan berkolabarasi dengan pihak Lapas untuk mengolah lahan tidur yang masih ada untuk kebutuhan warga Lapas Atambua.
“Kami sudah berbicara dengan Kalapas Atambua untuk berkolaborasi untuk mengaktifkan lahan tidur yang ada untuk menanam jagung dan padi. Kita juga menemui warga binaan, yang mana mereka menyampaikan sejumlah keluhan dan tadi kita sudah melihat langsung kondisi klinik lapas dan berdiskusi dengan dokter klinik,” jelas Bupati Agus Taolin.
Disampaikan pula, selain kebutuhan akan layanan kesehatan, binaan juga menyampaikan sejumlah kebutuhan untuk kegiatan olahraga, ibadah dan lain-lain. Bank NTT merespon dan langsung memberikan seperangkat alat olahraga berupa meja pingpong, bola kaki dan bola voli.
“Kita cukup senang, warga binaan sangat kreatif. Mereka bisa membuat sabun dan produk-produk lainnya, ada handicraft yang mereka produksi sendiri. Kita akan minta Dinas Perdagin untuk mengontrol kemasan produknya, apalagi menyangkut produk makanan yang dipakai sehari-hari sehingga harus memenuhi standar kesehatan dari Badan Pengelola Obat dan Makanan,” jelas Bupati Belu.
Ia berharap agar warga binaan pemasyarakatan Lapas Atambua setelah keluar nanti bisa lebih mandiri dan bisa menunjukan skill mereka kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan kedepan kita bisa memfasilitasi warga binaan agar terus berkreasi di dalam lembaga dan bisa menghasilkan produk yang bisa mereka jual dan setelah mereka tidak berada lagi dilapas nanti, mereka bisa mendapatkan pekerjaan diluar untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar Bupati Belu. (Prokopimbelu).