Atambua – Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus Pimpin Apel Pagi Awal Minggu, dihalaman Kantor Bupati, Senin (26/02/2024). Apel tersebut diikuti Wakil Bupati Belu, Sekda Belu, Para Staf Ahli, Para Asisten, Pimpinan OPD, Camat, Lurah, Pejabat Fungsional dan seluruh ASN Lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu.
Bupati Agus Taolin dalam arahannya menyampaikan terima kasih kepada ASN Lingkup Pemkab Belu yang mendukung terselenggaranya kegiatan
Sosialisasi Kebijakan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), Kebijakan Belanja Pengadaan Toko Daring LKPP dan Penyerahan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD), yang diikuti oleh seluruh Bupati Walikota se-NTT.
“Kita telah melakukan pertemuan dengan para Bupati Walikota se-NTT, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati, Sekda, Staf Ahli, Para Asisten, Pimpinan OPD, Camat, Lurah, Kepala Desa dan seluruh ASN yang sudah bekerja luar biasa dalam mendukung kegiatan ini,” ucap Bupati Belu.
Lanjut Bupati Belu, kegiatan akbar ini menghasilkan beberapa poin penting untuk kita saling berkomunikasi, saling belajar dan saling berinteraksi, terkait kemajuan pembangunan di masing-masing daerah
Selain itu, para Bupati se-NTT bisa melihat langsung kondisi real Kabupaten Belu dengan segala hal posetif dan negatif yang kita miliki, termasuk tata cara penerimaan kita yang dianggap sangat menghormati para tamu dari luar daerah.
“Beberapa materi yang kita sampaikan bisa memberikan informasi dari beberapa kegiatan yang kita lakukan, terutama dalam hal digitalisasi keuangan. Sejumlah kepala daerah menilai bahwa kita sudah berada dijalur yang benar, sehingga menjadi atensi bagi para kepala daerah di NTT untuk melakukan duplikasi pengelolaan keuangan berbasis digital, demi percepatan pembangunan di daerahnya,” jelas Bupati Agus Taolin.
Secara teknis administratif, kita sudah menerapkan ekosistem digital keuangan diseluruh wilayah desa, termasuk selanjutnya kita akan melakukan pembayaran dengan kartu kredit pemerintah, sehingga perlu diperhatikan dan dipelajari agar saat melakukan monitoring maupun evaluasi pembayaran tidak menyulitkan.
“Terima kasih kepada semua ASN yang telah bekerja keras mewujudkan masyarakat taat pajak melalui digitalisasi perpajakan, sehingga kita mencapai level yang diharapkan. Kendati masih ada kekurangan pada beberapa arsitektur, namun kita sudah bekerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan tinggi seperti Stikom Uyelindo Kupang dan Politeknik Kupang untuk membantu kita dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan ini,” papar Bupati Belu.
Diera kemajuan teknologi yang begitu pesat, kita semakin cepat mengakses informasi dari segala belahan dunia setiap hari. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi internet sudah menjadi kebutuhan dari masyarakat.
“Oleh karena itu ASN dituntut untuk belajar menguasai teknologi dan informasi, sehingga tidak lagi menyandarkan diri pada tenaga non ASN yang sudah mau berakhir ini,” ujar Bupati Belu.
Berkaitan dengan 3 Buku bertajuk Pembangunan Pariwisata yang diterima dari Bupati Ngada, Andreas Jaru, Bupati Agus Taolin mengapresiasi sejumlah capaian yang dilakukan Pemkab Ngada di sektor pariwisata. Menurutnya, hal seperti inilah yang kita perlu belajar dari daerah lain.
“Isi buku ini berisi puluhan gambar dan narasi tentang lokasi-lokasi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Ngada. Jadi dengan buku ini kita bisa tahu informasi terkait destinasi wisata yang ada di sana. Keunggulan lain yang dimiliki Ngada adalah memiliki banyak tanaman bambu, yang dikreasi melalui tenunan serat bambu menjadi pakaian adat Bajawa (Sapu Lu’e) yang pernah dikenakan Presiden Jokowi dalam kunjungannya,” terang Bupati Belu.
Tambah Bupati Belu, Pemerintah Kabupaten Belu dan Bank NTT memberikan perhatian khusus terhadap layanan tamu Pemkab Belu, yang menurutnya tamu harus dilayani secara ekslusif, apalagi tamu yang datang dari luar daerah.
Dan, ini bukan saja soal kenyamanan para tamu, tetapi pelayanan tamu yang baik mencerminkan kewibawaan Pemkab Belu. Oleh karenanya, sejak persiapan hingga pelaksanaan kegiatan, terus dilakukan pemantauan dan pengecekan, termasuk presentase Sekda Belu yang sangat detail dan jelas.
“Usai pertemuan kita lanjut kegiatan di Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste. Disana kita bertemu dengan Perwakilan Dagang Komunitas Flobamora di Timor-Leste. Banyak cerita suka duka yang mereka alami selama hidup sebagai pedagang di Timor Leste. Oleh karena itu, kita diminta untuk menghadirkan bahan baku berkualitas, seperti buah nanas. Kita juga sudah memiliki Ruang Ina Ekport Marketing Point Motaain, sebagai unit fasilitasi pengembangan ekspor di kawasan perbatasan negara,” urai Bupati Agus Taolin. (Prokopimbelu).