Wakil Bupati Belu Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi, Sosial, dan Budaya di Perbatasan
Atambua – Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves, ST, menerima kunjungan resmi Konsulat Timor Leste di Ruang Kerja Bupati Belu. Pertemuan ini menjadi momentum mempererat hubungan kerja sama lintas batas, khususnya di bidang ekonomi, sosial, dan budaya antara Kabupaten Belu dan Republik Demokratik Timor Leste.
“Kami menyambut baik kedatangan Bapak Konsulat dan jajaran. Harapan kita, kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya dapat terus kita hidupkan. Kita ini satu pulau, satu sejarah, satu leluhur. Karena itu, kehidupan masyarakat di perbatasan harus kita perhatikan bersama,” ujar Wabup Vicente
Dalam diskusi tersebut, Wabup Vicente menekankan pentingnya mengaktifkan kembali pasar-pasar tradisional di kawasan perbatasan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, baik di Kabupaten Belu maupun di wilayah Timor Leste. Selain itu, kerjasama di bidang seni dan budaya juga diupayakan semakin erat.

“Bulan September mendatang kita punya Festival Fulan Fehan, harapannya teman-teman dari Timor Leste juga bisa berpartisipasi. Begitu juga pada kegiatan di perbatasan pada 10–13 Agustus 2025 dalam rangka menyambut HUT RI. Kami mengundang Timor Leste untuk ambil bagian pada pameran dan kegiatan UMKM di perbatasan. Tentu nanti secara resmi kita koordinasikan melalui BNPP agar dapat difasilitasi,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Belu juga menyampaikan gagasan untuk mempermudah akses lintas batas bagi masyarakat perbatasan, terutama untuk kepentingan sosial, adat, kegiatan olahraga, maupun keadaan darurat.
“Kami berharap ada kebijakan khusus agar masyarakat di perbatasan dapat lebih mudah melintas ke Timor Leste hanya dengan Pas Lintas Batas, tanpa harus menggunakan paspor. Termasuk jika ada keadaan darurat yang memerlukan penanganan cepat, seperti pengobatan atau kedukaan,” kata Wabup Vicente.
Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan kemanusiaan dalam aktivitas ekonomi lintas batas berskala kecil.
“Kadang ada warga kita yang membawa minyak goreng 5–10 liter ke sebelah, sekadar untuk kebutuhan keluarga. Hal-hal kecil seperti ini sebaiknya diberi ruang, tidak perlu ditindak tegas karena pada dasarnya saling membantu. Prinsipnya, kita ingin warga perbatasan hidup lebih baik,” tambahnya.
Pertemuan ini dilanjutkan dengan dialog interaktif antara Pemerintah Kabupaten Belu dan pihak Konsulat Timor Leste. Turut hadir Sekretaris I Konsulat, Antonio R. G. da Costa Lobo, Sekretaris III, Cesaltina da Costa da Silva, Staf Khusus Bupati Belu, serta para pimpinan OPD Kabupaten Belu. (Prokopimbelu)