Atambua – Bupati Belu dr. Taolin Agustinus dan Wakil Bupati Belu Dr. Aloysius Haleserens dan ribuan umat katolik Keuskupan Atambua menghadiri Misa Syukuran Tahbisan Episkopal Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr. Perayaan Misa Syukuran Tahbisan Episkopal ini berlangsung di Taman Doa Santa Maria Immaculata Paroki St. Antonius Padua Sasi-Kefamenanu, Jumat (14/6/2024).
Turut ambil bagian dalam misa syukur tersebut, Kardinal Timor Leste, Mgr. Virgilio do Carmo da Silva, Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr, Uskup Keuskupan Weetabula, Mgr. Edmund Woga, C.SS.R, Danrem 1605/Wira Sakti Kupang bersama ibu, Perwakilan Gubernur NTT, Bupati TTU bersama ibu, Bupati Belu bersama ibu, Wakil Bupati Belu bersama ibu, para Imam Konselebran dan seluruh umat Paroki St. Antonius Padua Sasi, Forkopimda Provinsi NTT, Forkopimda Kabupaten TTU, Belu dan Malaka, para pimpinan OPD, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang ambil bagian dalam momentum perayaan syukuran Tahbisan Episkopal Uskup Agung Kupang.
“Kita semua yang hadir disini dalam rangka untuk mensyukuri Rahmat Tuhan yang sudah diberikan melalui thabisan Episkopal yang telah di anugerahkan kepada saya pada tanggal 19 Mei yang lalu di Gereja Katedral Kupang. Inilah momen penuh syukur bagi kita sebagai makhluk ciptaan yang terbatas,” ungkap Uskup Hiro Pakaenoni.
Bertolak pada latar belakang gambar Tahbisan Episkopal yang berada dalam situasi kontras, Mgr. Hironimus menegaskan bahwa, sedianya Sang Gembala yang merupakan seorang pemimpin itu selalu berikhtiar untuk bertolak dari dan berjalan bersama kawanan dombanya dari tanah yang gersang menuju padang rumput yang hijau.
“Semuanya demi bonum comune; kebaikan bersama seluruh kawanan dombanya. Meskipun demikian, di dalam kenyataan semua itu bisa saja terjadi sebaliknya. Semua ini juga tergantung pada political will dan policy atau kebijakan Sang Gembala,” ujar Mgr Hironimus.
Mgr Hironimus mengaku bersyukur ikut merasakan pengalaman indah dan menarik dalam perjalanan ke Noemuti maupun ke Kota Kefamenanu yang bukan sekedar kebetulan. Berdasarkan pada Moto Tahbisan Episkopal “Pasce Oves Meas” (Gembalakanlah Domba-domba-Ku), Ia merasa sangat terinspirasi dengan pengalaman sehari-hari.
“Paling kurang untuk membayangkan melangkah dari mana menuju ke mana. Saya akan melangkah dan berjalan bersama kawanan umat Allah Keuskupan Agung Kupang ke depan,” ungkap Uskup Agung Kupang.
Ia bertekad untuk bertolak dari padang sabana yang gersang menuju padang rumput yang hijau, sebagai gambaran ideal dan harapan semua orang.
Dalam mewujudkan impian dan harapan ini, Mgr Hironimus memohon Rahmat dari Tuhan dengan dengan rendah hati memohon dukungan dan kerja sama dari semua pihak; umat beriman, masyarakat, para pemimpin sipil, TNI-Polri, pemerintah, tokoh adat dan tokoh agama.
“Kondisi alam kita yang panas dan gersang akibat kurang hujan menggambarkan kondisi sosial kemasyarakatan kita. Suka atau tidak suka, mau tidak mau, inilah kondisi alam yang menjadi medan perjuangan, medan pengabdian, medan pelayanan dan medan penggembalaan kita, baik masyarakat, umat dan para pemimpinnya,” terang Uskup Hiro Pakaenoni.
Uskup Hiro Pakaenoni juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah mengambil bagian dalam perayaan syukuran akbar ini.
“Terima kasih kepada Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr dan Bapak Kardinal Timor Leste. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten TTU sebagai tuan rumah, yang sudah menyiapkan segala sesuatu dengan baik sehingga terselenggaranya acara syukuran akbar ini. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Belu yang telah berpartisipasi mensukseskan acara syukuran Episkopal Thabisan Uskup ini. Kehadiran ini merupakan ekspresi dukungan yang sangat berharga dan luar biasa dalam perjalanan panggilan dan karya penggembalaan ke depan sebagai uskup di wilayah Keuskupan Agung Kupang. Kiranya Tuhan lah yang membalas kebaikan kalian semua dengan berkatnya yang berlimpah,” tutup Uskup Hironimus Pakaenoni. (Prokopimbelu).