Atambua – Bupati Belu dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM bersama Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Imran Pambudi, MPHM dan Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan dr. Achmad Farchanny, MKM, memantau penggunaan Aplikasi SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik) di Puskesmas Kota Atambua, Rabu (15/05/2024).
Aplikasi SMILE yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan dan UNDP ini merupakan aplikasi berbasis teknologi untuk memantau logistik vaksin, termasuk pendistribusiannya, dan menyediakan laporan terkini.
Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus mengatakan, SMILE adalah aplikasi terintegrasi nasional untuk memantau distribusi vaksin di hampir seluruh puskesmas dan rumah sakit di Indonesia. Saat ini, SMILE tidak hanya dioperasikan oleh apoteker dan petugas imunisasi, tetapi juga oleh tenaga kesehatan lainnya.
Ke depannya, seluruh tenaga kesehatan diharapkan dapat mengakses aplikasi ini agar dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Sistem ini dapat menghindari keterlambatan input data vaksin yang selama ini hanya bergantung pada satu orang petugas.
“Akan sangat menyenangkan jika semua tenaga kesehatan dapat mengakses SMILE. Ini akan sangat membantu, dan bisa lebih efisien karena tidak lagi bergantung pada satu atau dua orang tenaga kesehatan,” ucap Bupati Belu.
SMILE memudahkan pemantauan logistik, dengan informasi yang disediakan dalam bentuk peta dan indikator lainnya. Aplikasi ini menyediakan informasi ketersediaan vaksin secara instan, serta memberikan informasi terkini mengenai distribusi dan penggunaan vaksin.
“Bayangkan jika semua tenaga kesehatan dari puskesmas hingga rumah sakit dapat mengoperasikan SMILE, data akan tersedia dalam waktu singkat dan bermanfaat bagi semua,” ujar Bupati Belu.
Pada kesempatan itu, Bupati Belu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Puskesmas Atambua bersama jajaran yang sudah menggunakan Aplikasi SMILE ini dengan baik di lapangan.
“Terima kasih karena sudah bekerja luar biasa dilapangan dan selalu di dukung dari Dinas Kesehatan. Kita harapkan Tim bisa memberikan saran terkait beberapa hal yang harus di perbaiki dari Aplikasi SMILE ini. Mudah-mudahan semua itu berjalan dengan baik dan lancar,” ungkap Bupati Belu.
Kepala Puskesmas Atambua, dr. Yeni Tassa mengatakan, Puskesmas Atambua sudah menggunakan Aplikasi SMILE sejak tiga tahun yang lalu, sejak adanya Pandemi Covid-19.
“Aplikasi SMILE ini sangat membantu kami, sehingga tidak ada kesalahan pencatatan maupun dalam pelaporan data. Saat ini kami gunakan aplikasi untuk kegiatan Imunisasi Rutin, AIDS, TBC, Malaria, dan yang terakhir untuk Rabies. Untuk vaksin rabies sangat terkendali dengan adanya SMILE ini. Semoga aplikasi ini terus dikembangkan ke depannya,” ujar Kapus Yeni Tassa.
Hadir dalam pemantauan penggunaan Aplikasi SMILE di Puskesmas Kota Atambua, diantaranya Kepala Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa dr. Saryanto, Kepala Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa, Second Secretary development Australia Embassy Indonesia, Program Manager DFAT (Departemen of Foreign Affairs and Trade) Michael Costa, Direktur Program AIHASP (Australia Indonesia Health Security Partnership) John Leigh, Kepala Dinas Kesehatan dan Dukcapil Provinsi NTT, drg. Iien Andriany, Asisten Administrasi Umum Sekda Belu Drs. Egidius Nurak, Kadis Kesehatan Kabupaten Belu drg. Maria Ansilla F. Eka Mutty, Camat Kota Atambua Yohanes Moruk, SSTP, para Lurah dan seluruh staf Puskesmas Kota Atambua. (Prokopimbelu).