Raihat – Bupati Belu dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH., FINASIM sepekan terakhir tepatnya, Rabu 3- Kamis 4 Mei 2024 melakukan kunjungan kerja secara maraton dari Desa Maumutin, Desa Tohe dan Desa Persiapan Tohe Futu Kesi, hingga Desa Aitoun, Desa Persiapan Tohe Rai Aian dan Desa Asumanu Kecamatan Raihat.
Bupati Belu didampingi Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens dan sejumlah Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Belu. Turut hadir, Kepala Pertanahan Kabupaten Belu, Kepala Bank NTT Cabang Atambua, Camat Raihat, Forkompincam, para Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan masyarakat setempat
Kunjungan kerja tersebut bukan pertama kali dilakukan orang nomor satu Belu. Sejak awal memimpin Belu, Bupati Agus Taolin sudah dikenal turun ke desa-desa
Hingga saat ini ia sudah mengelilingi seluruh pelosok Belu. Bukan tanpa tujuan, kunjungan kerja Bupati Belu ke Kecamatan Raihat ini untuk memastikan dan mendorong pembangunan di desa agar berjalan baik demi mewujudkan masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter, dan Kompetitif.
Dari Maumutin, Bupati Agus Taolin menyentuh kebutuhan para petani dengan memberikan bantuan alat semprot, memberikan seperangkat alat olahraga berupa bola kaki, bola voly dan bola futsal kepada para pemuda-pemudi desa setempat, pemberian paket sembako kepada para lansia dan paket bantuan kepada anak-anak stunting.
Bupati Belu hadir bersama OPD teknis untuk merekam kebutuhan masyarakat, terkait masalah kesehatan, pendidikan, pertanian, peternakan, infrastruktur jaringan irigasi, pupuk dan sejumlah lahan tidur yang belum dikelola secara maksimal. Hasil rekaman persoalan kebutuhan masyarakat ini diharapkan bisa segera diatasi untuk menjawab kesulitan masyarakat.
Bupati Belu juga mengapresiasi kekompakan seluruh elemen masyarakat, sehingga setiap pembangunan di Desa Maumutin dapat berjalan dengan lancar.
Hal ini sesuai dengan tujuan awal APBD yang disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat
Bupati Belu juga memberi perhatian khusus terhadap wabah virus rabies yang sedang terjadi di Kecamatan Raihat, dengan melakukan vaksin rabies, membangun Posko Kesehatan Penanganan Rabies, dan melakukan KIE. Ia menghimbau agar hewan piaraan, seperti anjing diikat atau dikandangkan dan apabila menemukan anjing liar agar segera dimusnahkan.
Bahkan Bupati yang juga dokter ahli penyakit dalam ini mengingatkan, bagi siapa saja yang terkena gigitan anjing, agar segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk segera diambil tindakan. Ia berharap agar gerakan masif penanganan dan pengendalian rabies ini dapat mencegah warga dari kematian akibat virus anjing rabies.
Di Desa Tohe, Bupati Agus Taolin menyatakan komitmennya dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sebagai fondasi utama untuk menggerakkan sektor riil lainnya. Orang Nomor Satu Belu ini meyakini, partisipasi masyarakat merupakan pilar utama dalam perencanaan pembangunan desa yang berhasil.
Ia mengakui, keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program pembangunan, dapat memastikan bahwa pembangunan desa yang dilakukan dapat memenuhi kebutuhan nyata masyarakat dan mendorong kemajuan yang berkelanjutan
Bupati Belu juga meminta agar OPD Teknis dapat merawat aspirasi masyarakat dengan memberikan solusi strategis dalam pemenuhan hak-hak masyarakat. Ia tidak rela agar masyarakat terus terlilit dengan masalah-masalah klasik seperti masalah kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
Karena itulah ia turun langsung ke lapangan untuk memastikan seberapa jauh intervensi anggaran yang dikucurkan, dapat mewujudkan harapan masyarakat akan sebuah kesejahteraan yang di impikan.
Menyambut Bupati Belu, masyarakat mengucapkan terima kasih atas pembangunan yang telah dilaksanakan ditiap wilayah, yang mana setiap desa telah diberikan pembangunan secara merata sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan dimasing-masing wilayah.
Pada kunjungan di Desa Tohe, Bupati menerima usulan masyarakat terkait pembangunan infrastruktur jalan kabupaten, jalan usaha tani, penerangan jalan umum, irigasi, jaringan air bersih, infrastruktur dan fasilitas pendidikan, infrastruktur dan fasilitas kesehatan, alat mesin pertanian serta bantuan peralatan UMKM.
Keikhlasan Bupati Belu dalam meluncurkan program-program pro rakyat melalui APBD, digunakan sepenuhnya untuk mewujudkan program unggulan seperti pengobatan gratis, beasiswa, bantuan seragam sekolah, santunan kematian berupa peti jenazah dan pembangunan infrastruktur jalan.
Atas upaya itu, muncul apresiasi masyarakat atas kebaikan yang ditaburkan Bupati Belu melalui program pengobatan gratis, yang dinilai masyarakat sangat luar biasa dan mereka ingin terus dilanjutkan. Selain itu juga di wilayah Kecamatan Raihat tak luput dari perhatian berupa sentuhan pembangunan infrastruktur jalan dan bantuan lainnya.
Soal pupuk, bagi masyarakat bukanlah masalah di Belu saja, tapi itu sudah menjadi masalah nasional. Sehingga mereka mensyukuri semuanya dengan mendoakan cita-cita Bupati Belu untuk mewujudkan masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif.
Bupati Belu menuturkan, soal program yang masih tertunda akan ditetap dilaksanakan. Artinya, apa yang sudah di programkan akan tetap dilaksanakan. Saat ini, ada banyak program yang sudah dinikmati oleh masyarakat. Salah satunya adalah kemudahan mengurus KTP elektronik, termasuk pelayanan Kartu Identitas Anak (KIA). Bupati Belu juga mengingatkan agar pelayanan publik tetap berjalan di semua lini dengan cepat dan mudah.
Mendatangi Desa Persiapan Tohe Futu Kesi, Bupati Belu menjelaskan betapa pentingnya penguatan ketahanan pangan sebagai fondasi bagi pembangunan sektor-sektor lainnya. Bahwa ancaman krisis pangan sebagai akibat dari fenomena perubahan iklim ini perlu menjadi perhatian serius.
Bahwa upaya pemerintah untuk penguatan ketahanan pangan telah dilakukan dalam berbagai kebijakan. Kebijakan ini perlu dioptimalkan untuk pengembangan potensi desa dan kawasan melalui berbagai macam komoditas pangan dengan memanfaatkan lahan desa dan lahan masyarakat.
Penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan perlu dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat desa memiliki kemampuan yang cukup dalam memenuhi kebutuhan pangan di desa secara mandiri. Dana Desa diharapkan mampu mendukung kegiatan dari mulai produksi, penyediaan lahan dan infrastruktur penunjang, pengolahan dan pemasaran.
Bupati Belu menginginkan kerjasama dan kolaborasi untuk memberi solusi secara terintegrasi, dengan mewujudkan
alternatif ketahanan pangan yang dapat direplikasi seperti, pemanfaatan pekarangan, pengembangan lumbung pangan masyarakat, pertanian keluarga, pengembangan usaha tani, pengembangan UMKM pangan lokal dan pengembangan program peternakan terpadu berkelanjutan di desa. (Prokopimbelu/bersambung)