Atambua – Dalam meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan berbasis budaya lokal, Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, baik Gereja, Ulama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dalam perencanaan dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan melalui kerjasama dan kemitraan dalam setiap tahapan perencanaan pelaksanaan pembangunan yang berlandaskan budaya lokal.
Kontribusi besar Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Belu melalui berbagai program untuk membantu Pemerintah mengatasi stunting, Pengenalan dan pelatihan tenun dan berbagai kegiatan seni menjadi warna tersendiri bagi perjalanan Pembangunan di Kabupaten Belu.
Dalam pelestarian lingkungan, Pemerintah bekerja sama dengan berbagai stakeholder Gereja, Organisasi Wanita, para Suster, Wanita Katolik, Ibu GMIT, dan Ibu Muslimah melalui kegiatan Program Belu berbunga, Belu Hijau dan Belu Produktif serta membuat taman dan mempercantik kota, dan membuat ruang-ruang terbuka hijau sebagai ruang publik bagi masyarakat.
Bupati Belu sangat merindukan terwujudnya Masyarakat Kabupaten Belu yang Sehat, Berkarakter dan Berkompetitif dengan daerah lain di Indonesia. Harapan ini tentunya harus diwujudkan dengan kerja keras dan kerja nyata, apalagi potensi yang dimiliki daerah ini sangat luar biasa, tinggal bagaimana caranya agar kita semua bergandengan tangan, saling bersinergi, saling berkolaborasi dan berperan sesuai dengan porsinya masing-masing.
Disetiap kesempatan, ia mengajak seluruh eleman masyarakat Kabupaten Belu untuk mencintai daerah ini, dengan cara menjaga persatuan dan kesatuan, serta berkontribusi dalam pembangunan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sebagai seorang pemimpin, ia menyadari bahwa dirinya belum mampu memuaskan semua pihak, masih banyak kelemahan dan kekurangan di sana sini, tetapi ia bertekad untuk terus memperbaiki semuanya, ia ingin bergerak maju menatap masa depan bersama rakyat untuk melanjutkan perubahan demi tercapainya kemajuan daerah ini.
Di awal tahun 2023, tepatnya pada pertengahan bulan Februari, di Kabupaten Belu terjadi hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa kecamatan. Kecamatan Lamaknen Selatan termasuk kecamatan yang terparah dilanda longsor. Longsor kali ini memaksa warga mengungsi ke rumah-rumah tetangga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi semua akses jalan utama tertutup ke wilayah tersebut akibat longsor.
Bupati dan Wakil Bupati cukup intens berkomunikasi dan meninjau para korban banjir, dengan memberikan bantuan kepada warga terdampak dengan memberikan bantuan sembako melalui posko-posko dan dapur umum yang ada. Posko dan dapur umum dibentuk oleh Pemkab melalui Dinas terkait dan dikoordinir oleh Camat serta Kepala Desa setempat. Bupati dan Wakil Bupati secara rutin memonitor dan berkeliling posko dan dapur umum, memastikan kebutuhan warga korban banjir tercukupi, baik pangannya maupun kesehatannya dan lain lain.
Pagi, siang dan bahkan sampai malam pada masa itu, AT-AHS bersama seluruh jajaran menyempatkan diri untuk memonitor dan berkeliling ke tempat-tempat warga dimana mereka mengungsi dan memastikan posko-posko yang dijadikan tempat pengungsian serta dapur umum dan tenaga medis tersedia kebutuhan untuk masyarakat yang mengungsi. Selain itu, Bupati dan Wakil Bupati juga intens untuk mencari dan menemukan akar permasalahannya. Keadaan warga yang kehilangan tempat tinggal sudah dikoordinasi ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk ditangani.
Tentunya, itu semua merupakan gerak cepat, kerja keras, dan kerja tuntas AT-AHS sebagai pemimpin dambaan rakyat Belu. Kesemuanya itu menjadi instrospeksi bagi kita stakeholder pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Belu, juga sebagai upaya refleksi akhir tahun 2023. Akhirnya, dengan kebanggaan dan kebahagiaan, kita ucapkan Selamat Tahun Baru 2024. Mari Kita Wujudkan Kabupaten Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif. Bravo..! (Prokopimbelu/Selesai).