Atambua – Pemerintah Kabupaten Belu bekerjasama dengan Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Timur melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawasan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Belu. Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus beserta jajarannya dan Kepala Perwakilan BPKP NTT, Rizal Suhaili menghadiri rakor tersebut diruang kerja Bupati Belu, Selasa (28/11/2023).
Bupati Belu, pada kesempatan itu mengatakan kehadiran BUMN atau BUMD dimaksudkan untuk menggerakkan roda perekonomian suatu daerah atau negara.
“Keberadaan BUMD diharapkan memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan daerah, namun masih ada juga yang harus dibenahi,” ucap Bupati Belu
Bupati Agus Taolin juga meminta kepada tim pengawas dan pihak BUMD agar dapat menindaklanjuti arahan BPKP yang telah disampaikan.
“Kita harapkan BUMD yang sehat baik dari segi manajemen maupun pengelolaannya. Sesuai arahan BPKP, BUMD juga harus mempunyai kontribusi untuk PAD sehingga kita harus memahami tujuan dari keberadaan BUMD ini untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Belu.
Bupati Belu juga menjelaskan bahwa, kehadiran Bank NTT sangat membantu, diantaranya penerapan aplikasi SP2D Online dan pemberian kredit tanpa agunan kepada masyarakat melalui skema pembiayaan ekosistem pertanian Program Tanam Jagung Panen Sapi.
Disamping itu, selama 3 tahun memimpin terdapat catatan baik dari BPK, BPKP, KPK dan lembaga lainnya di NTT. Terhadap hal-hal yang masih kurang, Pemerintah terus berupaya untuk memperbaikinya.
“Tujuan kita kedepan adalah mewujudkan masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif. Untuk mewujudkanya, kita telah mengeksekusi sejumlah program unggulan, seperti pengobatan gratis dan perbaikan kualitas kesehatan masyarakat melalui fasilitas kesehatan berstandar internasional dan penguatan kapasitas para dokter ahli untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat,” jelas Bupati Belu.
Bupati Belu juga menuturkan pembangunan yang dilakukan Pemerintah saat ininsudah on the track dan kita memprioritaskan indeks pembangunan manusia, pendidikan dan kesehatan.
“Dibidang kesehatan kita berada di posisi yang baik dan mendapatkan penilaian yang baik dari Kementerian Kesehatan. Kita inginkan agar seluruh rakyat Belu di manapun dia berada harus mendapat akses pelayanan yang baik, dengan kualitas dokter yang baik serta alat penunjang yang baik dan obat-obatan yang cukup memadai,” jelas Bupati Belu.
Bupati Belu juga menyampaikan tantangan yang dihadapi pemerintah saat ini tidak mudah, mengingat kualitas dan kuantitas para pendidik serat kondisi sarana prasarana pendidikan yang belum memadai.
“Masalah yang kita hadapi saat ini cukup berat. Kita melihat fasilitas, kualitas dan kuantitas guru dari hulu sampai hilir yang harus terus dibenahi. Tidak hanya itu, kesejahteraan guru komite juga masih jauh dari harapan, apalagi ada regulasi yang membatasi ASN untuk ditempatkan di sekolah-sekolah swasta. Kondisi inilah yang harus kita carikan solusi untuk kebaikan daerah ini,” imbuh Bupati Agus Taolin.
Dibidang pertanian, Bupati Belu juga mengatakan kedepan Pemerintah siap mengembangkan Integrated Farming System, dengan memanfaatkan keterkaitan antara tanaman perkebunan, pangan dan hortikultura serta ternak dan perikanan untuk mendapatkan agroekosistem yang mendukung produksi pertanian, peningkatan ekonomi dan pelestarian sumberdaya alam.
“Tantangan baru yang dihadapi saat ini, tidak hanya terkait perkembangan teknologi, melainkan juga menyangkut mindset dalam sistem dan tata kelola. Oleh karenanya kita harus tetap fokus terhadap produk-produk unggulan yang kita miliki, mulai dari legalitas sampai ekspor. Mudah-mudahan dalam minggu ini kita bisa melakukan rapat koperasi pertanian yang menguasai dari hulu sampai ke hilir dan kita harap masyarakat ikut di dalamnya menjadi anggota koperasi tersebut,” tambah Bupati.
Bupati Agus Taolin juga menyampaikan populasi ternak di Belu yang masih rendah, akibat sistem pemeliharaan yang masih bersifat ekstensif, sehingga berpengaruh terhadap produktifitas ternak
“Kita juga memiliki lahan seluas 500 hektar yang belum dikelola secara maksimal, akibat keterbatasan anggaran. Kita juga sudah ada pabrik pakan ternak yang dalam bulan desember ini akan selesai pembangunannya. Tahun 2024 ini kita mengalokasikan anggaran bagi para petani untuk memelihara ternak ayam,” pungkasnya. (prokopimbelu).