Atambua – Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens menegaskan kepada semua Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Belu untuk tetap membangun komunikasi dengan seluruh stakeholder diwilayah Perbatasan RI-RDTL untuk mengantisipasi bencana alam akibat cuaca ekstrim yang melanda wilayah Kabupaten Belu.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pemberlakukan Status Bencana di wilayah Kabupaten Belu, Selasa (28/02/2023) di Aula Lantai Satu Kantor Bupati Belu.
“Pemerintah telah melakukan peninjauan ke lokasi bencana kemarin dan kita minta semua dinas teknis terkait agar segera mengambil langkah melakukan tanggap darurat atas bencana yang saat ini melanda Kabupaten Kabupaten Belu,” imbuh Wabup Aloysius.
Disampaikan Wabup, ruas jalan yang mengakses wilayah Kecamatan Lamaknen putus total, pada hal ruas jalan sabuk merah tersebut adalah yang paling gampang dilewati kendaraan.
“Saat ini pelayanan kesehatan kepada warga terdampak sedang berjalan, karena sudah ada dokter yang standby. Saya minta bangun kerja sama dengan semua stakeholder untuk menangani persoalan bencana ini,” ungkap Wabup.
Terkait data kerusakan pasca bencana agar terinci by name by addres dan jangan menunggu, tetapi kita secepatnya menjemput lewat aparat TNI-Polri, karena beberapa akses lokasi tertutup akibat tidak bisa dilewati kendaraan.
“Saat ini aktivitas kegiatan belajar mengajar di SDI Foholulik diliburkan dan ini sangat berbahaya, mengingat tanah dilokasi itu retak dan berpotensi longsor. Bangun komunikasi dengan stakeholder secepat mungkin untuk mengantisipasi, setelah terlebih dahulu mengevaluasi situasi sebelum dan setelah bencana,” terang Wabup.
Wabup Belu juga memastikan agar segala data mengenai dampak kerusakan dan susulan agar segera terhimpun untuk ditindaklanjuti.
“Terima kasih kepada Dinas Teknis yang sudah estafet memobilisasi bantuan kepada warga terdampak. Selain itu siapkan juga obat-obatan untuk mencegah diare, sekaligus MCK dan air bersih,” pinta Wabup Aloysius. (Prokopimbelu).